1.
Pengertian Belajar
Belajar
merupakan suatu kegiatan yang penting bagi kita semua. Menurut Syah (2004: 1),
definisi belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Sedangkan Hakim mendefinisikan (2005: 1), belajar adalah suatu proses perubahan
di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut dalam bentuk peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan percakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan
lain-lain.
Dalam
Abdurrohman (2003: 28), belajar merupakan suatu proses dari seorang individu
yang berupaya mencapai tujuan atau yang biasa disebut hasil belajar. Sedangkan
menurut Hamalik (2001: 30), definisi belajar adalah suatu proses untuk mencapai
tujuan. Dalam kegiatan pembelajaran akan diperoleh hasil belajar. Hasil dan
bukti belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dan akan tampak pada
aspek-aspek pengetahuan, pengertian, emosional, hubungan sosial, keterampilan,
apresiasi, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap.
2.
Bentuk Prilaku Hasil Belajar
Pada dasarnya
hasil belajar meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat
dari pengalaman dan proses belajar siswa. Hasil belajar dapat diklasifikasikan
secara garis besar menjadi 3 ranah, sebagaimana telah diungkapkan oleh Benyamin
Bloom dalam Sudjana (2005: 22) di antaranya:
a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil
belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek di antaranya pengetahuan atau
ingatan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan
evaluasi (C6).
b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang
terdiri dari 5 aspek yakni penerimaan, jawaban/reaksi penilaian organisasi dan
internalisasi.
c. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil
belajar keterampilan gerak dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan/ketepatan,
gerakan keterampilan kompleks dan gerak ekspresif dan interpretatif.
Ketiga
ranah tersebut menjadi aspek penilaian hasil belajar. Ranah kognitif paling
banyak digunakan untuk menilai siswa oleh para guru di sekolah, karena ranah
kognitif berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai suatu isi bahan
pengajaran.
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Purwanto (1992: 106)
menjelaskan bahwa 1) Faktor luar di antaranya lingkungan dan instrumental, 2)
faktor dalam di antaranya fisiologis (kondisi fisik dan kondisi panca indera )
dan psikologis (bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif).
Sedangkan
menurut Syah (2005: 132) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar di antaranya
yaitu:
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa)
yakni keadaan/kondisi, jasmani dan rohani siswa.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)
yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran.
Dari faktor-faktor tersebut,
berpengaruh pada hasil belajar siswa dalam hasil pembelajarannya.
Menurut Carrell
dalam Fikriyaty (2006: 40) berpendapat bahwa hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh 5 faktor, di antaranya yaitu:
a. Bakat belajar.
b. Waktu yang tersedia untuk belajar.
c. Waktu yang diperlukan siswa untuk
menjelaskan pelajaran.
d. Kualitas pengajaran.
e. Kemampuan individu.
Empat faktor yang ke 1, 2, 3
dan 5 di atas berkenaan dengan kemampuan individu sedangkan faktor yang ke-4
adalah faktor di luar individu.
Belum ada tanggapan untuk "Hakikat Hasil Belajar Matematika"
Post a Comment