Menurut
Sanjaya (2008: 239) model pembelajaran kelompok adalah:
Rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam model
pembelajaran kelompok, yaitu: (1) adanya peserta dalam kelompok; (2) adanya
aturan kelompok; (3) adanya upaya belajar setiap anggota kelompok; dan (4)
adanya tujuan yang harus dicapai.
Salah
satu strategi dari model pembelajaran kelompok adalah strategi pembelajaran
kooperatif (cooperative learning).
Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang akhir-akhir ini menjadi
perhatian dan dianjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan.
Slavin
(Sanjaya, 2008: 240) mengemukakan dua alasan, yaitu:
pertama, beberapa hasil penelitian
membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial,
menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat
meningkatkan kemampuan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat
merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berfikir, memecahkan masalah dan
mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.
Cooperative learning
mencakupi suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk
menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan
sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya (Suherman, 2001: 218). Tidaklah
cukup menunjukkan sebuah cooperative
learning jika para siswa duduk bersama di dalam kelompok-kelompok kecil
tetapi menyelesaikan masalah secara sendiri-sendiri atau mempersilakan salah
seorang diantaranya untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan kelompok.
Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana
para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu
sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran (Slavin, 2008: 4). Pada model
pembelajaran kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling
mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai
saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.
Penelitian
selama dua puluh tahun terakhir telah mengidentifikasi metode pembelajaran
kooperatif yang dapat digunakan secara efektif pada setiap tingkatan kelas dan
untuk mengajarkan berbagai macam mata pelajaran. Mulai dari matematika,
membaca, menulis sampai pada ilmu pengetahuan ilmiah, mulai dari kemampuan
dasar sampai pemecahan masalah-masalah yang kompleks. Lebih dari pada itu,
pembelajaran kooperatif juga dapat digunakan sebagai cara utama dalam mengatur
kelas untuk pengajaran.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning)"
Post a Comment