Menurut
Lie (2002: 59) tipe NHT dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992), tipe ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Pada umumnya NHT digunakan untuk
melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran.
Langkah-langkah
penerapan NHT:
a.
Guru menyampaikan
materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang
akan dicapai.
b.
Guru membagi kelas
dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4–5 siswa, setiap anggota
kelompok diberi nomor atau nama.
c.
Guru mengajukan
permasalahan untuk dipecahkan bersama dalam kelompok.
d.
Guru mengecek pemahaman
siswa dengan menyebut salah satu nomor (nama) anggota kelompok untuk menjawab.
Jawaban salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru merupakan wakil jawaban dari
kelompok.
e.
Guru memfasilitasi
siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada akhir
pembelajaran.
f.
Guru memberikan
tes/kuis kepada siswa secara individual.
g.
Guru memberi
penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya
(terkini).
Menurut
Kagan (Krismanto, 2003: 15) NHT merupakan kegiatan belajar kooperatif dengan
empat tahap kegiatan, diantaranya:
Pertama, siswa
dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang
dan tiap anggota kelompok diberi satu nomor 1 sampai dengan 4 atau 5, kedua,
guru menyampaikan pertanyaan, ketiga, guru meyakinkan bahwa setiap anggota tim
memahami jawaban tim, keempat, guru menyebut nomor (1 sampai 4 atau 5) dan
siswa dengan nomor yang bersangkutanlah yang menjawab pertanyaan itu.
Menurut
Kagan (Sulistiyorini, 2007: 20) juga, empat tahapan dalam kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut:
Tahap 1: penomoran
Guru membagi siswa yang beranggotakan
3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor 1 sampai dengan 5.
Tahap 2: mengajukan pertanyaan
Guru
mengajukan beberapa pertanyaan kepada setiap kelompok dengan berupa LKS.
Pertanyaan berbentuk kalimat Tanya dan berbentuk soal cerita.
Tahap 3: berpikir bersama
Siswa
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap
anggota kelompok mengetahui jawabannya.
Tahap 4: menjawab
Guru
memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai
mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab untuk seluruh kelas. Dalam
memanggil suatu nomor, guru secara acak menyebut nomor 1 sampai x (x adalah
banyaknya siswa dalam kelompok). Anak yang terpilih dari tahap 4 adalah anak
yang diharapkan menjawab.
Setiap
tim terdiri dari siswa yang berkemampuan bervariasi: satu berkemampuan tinggi,
dua sedang dan satu rendah. Di sini ketergantungan positif juga dikembangkan,
dan yang kurang dapat terbantu oleh yang lebih. Yang berkemampuan tinggi
bersedia membantu, meskipun mungkin mereka tidak terpanggil untuk menjawab.
Bantuan yang diberikan dengan motivasi tanggungjawab atau nama baik kelompok.
Yang paling lemah diharapkan sangat antusias dalam memahami permasalahan dan
jawabannya karena merasa merekalah yang akan ditunjuk guru untuk menjawab.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk " Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)"
Post a Comment